Akustik Ruang

Bagi para desainer interior, akustik ruang memiliki teori-teori dasar yang harus diikuti para desainer interior untuk dapat menciptakan ruang yang memiliki kualitas akustik yang baik dan dapat dinikmati oleh orang yang merasakannya. Banyak hal yang harus diperhatikan seperti besar ruang, penggunaan bahan dan pengaturan sound system pada studio musik. Dalam hal ini besar ruang sangat mempengaruhi penggunaan bahan untuk menciptakan suatu ruang yang menghasilkan kualitas akustik yang baik. Dalam artikel ini saya coba mengasumsikan bahwa desain interior studio musik dapat dikatakan berhasil jika ruang tersebut dapat memantulkan, menyalurkan getaran dan mengisolasi suara sehingga dapat menghasilkan kualitas suara yang baik dan suara tidak tembus sehingga akan mengganggu tetangga sebelah.

AKUSTIK

Akustik adalah salah satu bidang yang mempelajari suara, gelombang mekanik pada gas, cairan dan bahan. Akustik memiliki beberapa sub-divisi. Salah satu sub-divisinya Architectural Acoustics, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengontrol kualitas suara didalam gedung atau ruang. Kalkulasi mode ruangan dengan bentuk persegi akan lebih mudah dibanding pada ruang beda bentuk yang akan menimbulkan perhitungan yang kompleks bahkan sulit dan tidak dapat dihitung.

Kita akan mengenal Noise Control pada bahasan ini. Noise control pada architectural acoustics berhubungan dengan bagaimana cara pengurangan reverberation pada suatu ruangan. Noise control pada umumnya digunakan untuk membantu pengkedapan suara pada ruangan, atau untuk meningkatkan kualitas akustik ruang secara menyeluruh. Pada umumnya penggunaan metode noise control digunakan pada instalasi gypsum, dinding ceiling, karpet dan panels. Dinding akustik dapat dibangun dengan berbagai material. Namun harus kita perhatikan, bahwa material yang tebal tidak selalu menghasilkan daya redam yang sempurna dibanding material yang lebih tipis.

  • Noise

Lalu apakah Noise?? Noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan. Sistem pendengaran manusia memiliki sensitifitas yang berbeda-beda pada tingkatan frekuensi yang berbeda-beda pula. Hal ini mengindikasikan noise tidak sama pada setiap frekuensi. Noise pada tingkatan tertentu (dB) pada frekuensi rendah maupun tinggi tidak akan sama dengan noise yang memiliki pemusatan suara pada frekuensi tengah. Dengan kata lain noise pada tingkatan tertentu (dalam dB) tidak akan dapat terditeksi oleh pendengaran manusia.

Khusus pada bagian lantai, semakin tinggi rata-rata Impact Isolation Class (IIC : satuan yang digunakan untuk mengidentifikasikan pengisolasian suatu pembatas) maka semakin efisien pula konstruksi ruang tersebut dalam mengatasi noise. Dan Sound Transmission Class (STC) adalah ketentuan yang digunakan untuk mengidentifikasikan pengisolasian suatu pembatas.

4:12 AM

To be Continue,,

_Reverberation Time, Penyerapan, Resonansi Ruangan_

Reverberation Time

Reverberation time adalah sebuah ukuran waktu yang digunakan untuk mendesain suatu akustik ruang. Reverberation time didefinisikan sebagai waktu yang digunakan oleh suatu suara untuk mencapai 60 dB setelah sumber suara mengeluarkan bunyi atau suara. Besar ruangan, bentuk, penggunaan material pada ruangan dan obyek yang diletakan dapat memberi dampak pada reverberation. Untuk sebuah ruangan musik dibutuhkan reverberation times yang lama.

Ada beragam metode pengukuran waktu Reverb tetapi yang paling sering digunakan adalah Reverberation Time 60dB yang lebih dikenal dengan istilah RT 60. Definisi RT60 adalah waktu (detik) yang dibutuhkan untuk suara melemah sebanyak 60dB.

Untuk membuat ruangan dengan hasil akustik yang baik kita perlu menghitung:

(1) Besaran gema (RT60) rata – rata pada ruangan (detik)

(2) Besaran gema (RT60) pada frekuensi tertentu (detik)

Waktu gema yang ideal (RT60) untuk ruang dengar dengan volume 10 meter kubik adalah 0.9 detik dan 500 meter kubik adalah 1.4 detik. Jika angka (RT60) ruang jauh lebih kecil dari angka patokan di atas kita akan merasakan ruangan yang cenderung mati (dead room) atau jika angka (RT60) ruang jauh di atas angka patokan di atas kita akan merasakan ruang yang terlalu bergema.

Misalnya anda memiliki ruangan dengan ukuran 29 meter kubik maka ideal nya waktu gemanya (RT60) adalah 1,15 detik. Tetapi jika ruangan tersebut memiliki waktu gema (RT60) sebesar 1.7 detik maka ruangan tersebut membutuhkan material serap suara. Atau sebaliknya jika pada ruangan tersebut memiliki waktu gema (RT60) sebesar 0,7 detik maka ruangan tersebut dapat kita sebut sebagai dead room dimana pada ruang tersebut banyak terdapat material serap suara.

Rumus perhitungan RT60 adalah sebagai berikut:

RT60 = (0,161 x V) / (A x S)

V = volume ruangan (m3)

A = luas permukan material (m2)

S = koefisien serap material (m/detik)

Penyerapan

Koefisien penyerapan suatu bahan diindikasikan dengan nomer antara 0 dan 1 dimana hal tersebut mengindikasikan proporsi suara yang diserap dipermukaan dibandingkan dengan proporsi yang dipantulkan kembali kedalam ruangan. Sebuah jendela yang dibuka tidaka akan memantulkan suara, dan hal tersebut akan diberi indikasi 1. Sebaliknya sebuah dinding ceiling yang tebal, halus dan dicat akan menjadi sebuah bahan akustik yang akan memiliki koefisien penyerapan dekat dengan 0.

Resonansi Ruangan

Ruang manapun akan meresonansikan macam-macam frekuensi. Hal tersebut dipengaruhi oleh bentuk, besaran dan bahan pembentuk ruangannya, sedangkan ketajaman dan ketinggian dari resonansi yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh penyerapan bunyi yang dimiliki oleh ruangan. Sebuah modal awal untuk mendesain sebuah ruangan yang memiliki kualitas akustik yang baik adalah dengan membentuk sebanyak mungkin resonansi yang berbeda, dan kemudian menyebarkan frekuensi tersebut. Ruangan yang lebih besar juga akan mengurangi sela waktu antar resonansi.

to be continue..

_Kedap Suara, Pemantulan Suara_

 

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

HOME RECORDING

Usaha home recording merupakan salah satu usaha yang tergolong susah untuk mati atau mengalami gulung tikar sebenarnya. Kalau kita mau teliti dari tahun ke tahun, musik itu tidak akan pernah mati bahkan terus berkembang dan selalu banyak orang yang menggelutinya. Karena itulah usaha home recording atau rental studio musik akan tetap bertahan dari tahun ke tahun. Tapi perlu diingat, ada aspek lain juga yang mendorong usaha itu tetap berjalan.

Untuk alat-alat musik yang diperlukan pada home recording dan rental studio musik keduanya sama saja tidak ada yang beda, kita semua akan tahu ketika masuk kedalam rental studio musik. Pembahasan tentang komposisi alat-alat dalam studio musik akan saya bahas setelah artikel home recording ini saya buat. Berikut alat-alat yang kita perlukan dalam home recording :

1.      Komputer dan Software

Untuk pemakaian komputer, spek yang besar dan baik sangat disarankan. Prosesor, VGA dan terlebih lagi RAM harus diperhatikan. Semakin besar RAM maka akan semakin baik, mengapa demikian? Karena biasanya software recording memerlukan kuota memori yang lebih besar, selain itu memori akan kita gunakan untuk menyimpan data-data hasil recording yang juga memerlukan kuota memori yang besar. Untuk monitor saya coba sarankan untuk memakai dua monitor agar memudahkan kita dalam proses kerja.

Untuk software yang digunakan saya menyarankan kita menggunakan software yang kita kuasai masing-masing. Jangan menggunakan software yang terbaru atau tercanggih tapi tidak kita kuasai. Lebih baik software yang sederhana tapi kita kuasai seluruh seluk beluk software tersebut supaya hasil recording kita dan editan mixing kita memiliki kualitas yang baik dan berkarakter.

Software canggih + skill tidak memadai = buruk

Software sederhana + skill baik = baik

Software canggih + skill baik = sangat baik

(UPS : diperlukan untuk menjaga saat kestabilan listrik terganggu)

2.      Soundcard

Soundcard atau audio interface merupakan alat yang kita perlukan dalam home recording. Cara kerjanya seperti ini :

Ketika anda mendengarkan suara dari soundcard, data digital suara yang berupa waveform. Wav atau MP3 dikirim ke soundcard. Data digital ini di proses oleh DSP (Digital Signal Processing : pengolah signal digital) bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter : konversi digital ke analog). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

Ketika anda merekam suara lewat mic atau gitar, suara tersebut yang berupa analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC (Analog Digital Converter : Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini disimpan dalam format waveform table atau biasa ditulis wav dalam disk atau dikompresi menjadi bentuk lain seperti mp3. Untuk soundcard apa yang harus digunakan itu tergantung kebutuhan home recording kita dan tangapan terhadap kualitas masing-masing soundcard.

3.      Mixer dan Preamp

Mixer dan preamp (berfungsi memperkuat sinyal dan membentuk karakter suara) coba saya gabungkan disini agar para pembaca dapat mengambil keputusan sendiri apakah preamp itu penting atau tidak. Karena banyak dijumpai pertanyaan perlu atau tidaknya preamp. Didalam mixer ada satu fasilitas yang bernama preampn namun kita perlu pertanyakan :

Bagaimana kualitas preamp di mixer? Biasanya mixer yg murahan, preampnya juga kualitas murah. Demikian juga sebaliknya, mixer mahal.

Apakah mixer tsb menambahkan noise yg besar atau tidak ? Dalam audio routing, semakin panjang perjalanan audio dari sumber suara ke tujuan akhir, semakin besar noise gabungan dari alat2 yg dipakai. Pastikan gunakan mixer yg noisenya rendah.

Untuk penggunaan mixer kita harus berani menaruh invest yang cukup besar, selain memiliki stock chanel, mixer yang canggih juga dapat kita manfaatkan fasilitas-fasilitasnya. Salah satunya preamp seperti bahasan diatas, monitoring, inser atau fx hardware dan masih banyak fasilitas lainnya.

4.     Spekaer Monitor Recording

Speaker monitoring sangat membantu dalam proses mastering dan mixing, kualitas alat-alat yang ditulis diatas sudah cukup baik bisa jadi menimbulkan hasil yang kurang baik dikarenakan speaker monitor yang kurang baik. Mungkin hitungan mixing kita sudah tepat namun bisa dirusak dengan speaker monitoring yang buruk. Perlu diingat hasil recording bukan ditentukan oleh dasar editan mixing yang tepat saja, tapi juga oleh suara yang keluar dan dapat didengar indah oleh telinga.

5.      Kabel

Jangan pernah beranggapan bahwa hal yang kecil akan berdampak kecil, begitu juga dengan kabel. Beri invest yang baik maka anda akan mendapatkan kualitas yang baik. Untuk lebih jelasnya mengenai kabel saya akan memberikan link tentang kabel :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabel

_To Be Continue_

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Konfigurasi Studio Musik

Untuk membangun sebuah studio musik, maka banyak detail-detail yang sangat perlu kita perhatikan. Secara singkat kami akan membagikan konfigurasi sebuah studio musik. Sebagai tahap pertama, kami akan menjelaskan tentang pembangunan ruang kedap suara. Ruang Kedap Suara Tahap pertama membuat sebuah … Baca lebih lanjut

Galeri Lainnya | 3 Komentar